Friday, February 8, 2013

Later

Aku selalu sendirian..

Hanya itu satu kalimat yang selalu aku katakan dalam hati. Setiap saat, aku hanya memiliki sedikit waktu untuk memiliki teman, kekasih, keluarga, dan Tuhan. Bukan tidak bersyukur, tetapi aku selalu membuat kesalahan. Kesalahan yang selalu membuat semua itu pergi.

Irma.. 21 tahun.. Pendiam..

Sejak kecil, aku hanya dapat diam. Terkurung dalam kamar yang kosong, mendengarkan lagu yang kusuka. Hanya menyanyi yang membuatku merasa lebih baik. Dan menulis.. Semua hanya dapat kutumpahkan lewat sebuah tulisan. Mungkin banyak orang yang berkata "Jangan membuat hidup berjalan seperti drama". Tetapi untuk sebagian orang itulah kenyataannya. Hidup selalu menemui banyak drama. Putuh asa, sakit, jatuh cinta, patah hati, dan hal-hal lainnya yang biasa terjadi. Termasuk kebahagiaan. Tetapi kali ini aku belum menemukan kebahagiaanku. Tahukah kalian betapa kesepiannya aku. Sering kali aku ingin pergi jauh. Tapi lagi-lagi hidup berjalan seperti drama. Banyak bermunculan masalah yang terkadang aku tidak tahu cara menyelesaikannya selain menyendiri, menenangkan diri, dan berdoa. Aku selalu ingin ada seseorang yang dapat mendengarkanku bercerita, tetapi tidak ada.

Life is simple, but doesn't mean easy..

Terkadang aku menjadi sangat ketakutan, aku takut menatap mata orang lain. Aku takut mereka merasa terganggu dengan kehadiranku. Aku selalu berusaha menjadi baik. Sangat baik. Aku memberikan apa yang bisa kuberikan tetapi semua tetap pergi. Aku sering menjadi sangat cuek dengan sekitarku, hanya untuk menjadikan diriku tidak banyak memikirkan tentang bagaimana mereka akan meninggalkanku kelak. Aku takut dengan laki-laki. Terkadang, mereka hanya menatapku dengan pandangan-pandangan mencibir atau dengan kata-kata kasar mereka, terkadang manis tetapi bermain dibelakangku. Aku tidak tahu apakah mereka benar-benar mencintaiku atau tidak. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan kehidupanku. Semuanya terasa semakin menakutkan sesuai dengan bertambahnya usiaku.

Mereka yang mencintaimu akan berada disampingmu, mereka akan menerimamu seperti apa adanya dirimu..

Kata-kata itu tidak pernah ada. Tidak pernah ada lagi dalam diriku. Tidak ada seorang pun yang mampu berada disamping kita dan menerima kita apa adanya. Mereka selalu melihat ada apanya kita dan seperti apa kita mampu untuk membuat mereka tertawa. Mereka tidak peduli bagaimana kita bersedih, mereka tidak peduli apakah kita terpaksa untuk tersenyum. Semuanya topeng, aku tidak pernah mengerti. Mereka menyuruhku untuk dewasa, karena usiaku? Apakah mereka tidak sadar apa yang mereka paksakan padaku sama sekali tidak dewasa. Aku berusaha untuk tidak memaksakan kehendakku, aku hanya bercerita apa yang kurasakan. Terkadang aku diam, tetapi itu juga menjadi masalah untuk mereka. Katanya "Tidak menyenangkan melihat wajahmu". Apakah pernah sedikit saja mereka duduk disampingku, memelukku, dan bertanya apa yang terjadi padaku??? Pernahkah???

Jangan pernah menjadikan hidupmu seperti drama, itu akan selalu terasa berat..

Kalian tahu apa soal hidupku? Setiap orang tidak memiliki kehidupan yang sama. Aku tidak dapat bercerita dengan orangtua ku dengan mudah. Karena aku takut membuat hidup mereka menjadi lebih berat. Aku harus menanggung semua bebanku sendiri. Itu yang kudapat sejak kecil. Walau kadang aku lelah, tapi aku tahu orangtua ku lebih lelah. Mereka berusaha menghidupi dan berjuang demi anak-anak mereka. Tahu apa kalian soal hidupku? Aku berdiri diatas kakiku sendiri. Diatas kakiku sendiri. Aku harus menjadi dewasa dengan cepat. Ditengah kondisi keluargaku yang cukup membuatku banyak bertekad "Aku harus bekerja, aku harus membuat orangtua ku bangga, aku harus mengeluarkan mereka dari kesulitan keuangan seperti ini". Tapi apa daya, sampai detik ini aku sama sekali tidak mendapatkan pekerjaan. Dari pekerjaan kecil yang sederhana sampai yang cukup baik sesuai dengan kuliahku. Entah apa yang Tuhan rencanakan untukku. Sekarang menjadi semakin sulit, diusiaku yang beranjak 22 tahun.

Jika kamu bahagia, aku bahagia..

Kata-kata yang selalu kutunggu dari laki-laki yang aku cintai. Tetapi tidak pernah kudapat. Inilah hidup, jika yang pernah benar-benar mencintai seseorang, perasaan tidak dicintai balik inilah yang terasa sangat menyakitkan. Sekarang, harus aku yang menyatakan kata-kata ini. Aku tekadkan dalam hatiku, aku harus bahagia melihat kebahagiaannya. Kalau aku tidak bahagia, aku tidak mencintainya setulus hatiku. Memang sekejab aku seperti kehilangan Tuhan. Ketika harus menomor satukan cintaku kepadanya dibanding dengan Tuhan. Tetapi aku yakin, Tuhan tidak tidur, Dia akan menolongku dan mendengarkan aku. Aku hanya dapat berdoa berikan yang terbaik, bukan untukku, tetapi untuknya. Berikan kebahagiaan yang sesungguhnya untuknya. Ini harapan pertamaku untuk orang lain selain orangtua dan saudara-saudaraku.

Tuhan akan mendengarkan, bukan dalam bahasa yang terbatas, ketika kita menulis, bahkan dalam hati, semua yang tertuju untuk Tuhan pasti akan dijawab.. 

Mungkin tidak sekarang, tetapi kelak..

No comments:

Post a Comment