Wednesday, February 12, 2014

What should i do

What should i do?
Ketika orang lain meminta kita untuk menjadi pribadi yang lebih jujur dan terbuka. Ketika kita merasa nyaman dengan seseorang ataupun banyak orang yang meminta kita untuk jujur, seringkali beberapa waktu setelahnya mereka menghujat, membenci, meminta kita untuk memperhatikan ucapan kita, dengan nada marah, membenci, kesal, dan lupa dengan apa yang mereka katakan sebelumnya.
What should i do?
Ketika kita meminta maaf dengan apa yang sudah kita lakukan dan berjanji pada diri kita sendiri sekaligus orang yang kita sakiti dengan kata-kata kita untuk tidak mengulanginya lagi, tetapi mereka terus saja menyalahkan dan tidak menerima permintaan maaf kita. Terkadang cenderung berbicara dibelakang kita dengan orang lain.
What should i do?
Ketika kita memutuskan untuk menutup diri. Berusaha terhindar dari hal-hal negative. Apa yang kita dapatkan? Anjuran untuk jujur, terbuka, nyatakan apa yang kita rasakan. Tetapi apapun yang kita berusaha utarakan walaupun dengan cara baik-baik tetap tidak akan diterima dan dianggap kata-kata negative.
So, what should i do? Ketika orang lain selalu memandangkan kita dari sisi negative. Saya rasa saya memilih untuk diam dan berusaha menjadi orang yang jauh lebih baik. Sampai kapanpun orang-orang yang memandang negative seseorang tidak akan pernah melihat sisi positive kita. Sedikitpun. Apapun yang kita lakukan.
Have a nice day. Untuk kalian semua yang selalu dipandang negative. :)

Tuesday, January 14, 2014

Formula Dasar Menulis Novel Romance

Novel romance selalu mendapat ruang di hati pembaca. Dari masa ke masa, genre ini selalu berkembang. Novel-novel romance jadi yang paling banyak berada di rak best seller di toko-toko buku. Kate Walker, seorang novelis best seller Mills & Boon yang juga menulis buku “The 12 Point Guide To Writing Romance” berbaik hati memberikan tips andalannya dalam menulis novel romance.

Menurut Kate, novel romance adalah kisah tentang pria dan wanita yang ketika sedang menyelesaikan konflik, mereka tersadar kalau mereka jatuh cinta, dan menganggap itu adalah momen sekali seumur hidup yang kemudian membawa mereka pada komitmen permanen dan happy ending.

Dalam penulisan novel romance, ada enam formula dasar yang harus diketahui oleh penulis, yaitu:

  1. Heroine & hero. Karakter kuat, believable, dan menarik merupakan bagian terpenting dalam bukumu, karena karakter lah yang akan membuat pembaca terpikat. Karakter yang harus ‘inform’ plot dan bukan sebaliknya. Plot muncul dari pribadi karakter dan kelemahannya.
  2. Konflik. Menurut Kate, orang-orang berpikir bahwa konflik adalah dimana hero dan heroine saling bersitegang dan berhadapan di medan perang. Konflik tidak selalu seperti itu. Jika hero dan heroine seolah-olah mau saling bunuh dari awal cerita hingga tersadar bahwa mereka jatuh cinta tidak akan bagus jika ditulis dalam cerita. Konflik haruslah sesuatu yang membuat mereka terpisah sampai ‘happily ever after’ datang, juga harus melalui fase konflik ini.
  3. Getting to know you. Hero dan heroine butuh waktu ketika sedang tidak bertengkar, menyadari bahwa mereka jatuh cinta walau sering terhadang oleh perbedaan dan terjebak dalam kondisi yang menyakitkan. Setidaknya salah satu dari tokoh utama bersedia untuk mengungkapkan perasaannya.
  4. Lowest Point (Black Moment). Merupakan titik nadir, dimana semua seakan hilang, dan dua tokoh utama putus asa dan pembaca ikut merasakan kesedihan. Kate menambahkan, karena happy ending sudah bisa terendus pembaca, maka penulis harus mengerahkan semua tenaga membuat bagian ini semenarik mungkin dan penuh dengan suspense, sehingga pembaca bertanya-tanya bagaimana cara tokoh utama keluar dari konflik tersebut.
  5. Resolusi. Permasalahan hero dan heroine akhirnya teratasi. Tokoh utama sadar bahwa mereka saling mencintai, yang kemudian membawa mereka pada ending.
  6. Happy Ending. Semua genre novel romance harus berakhir dengan happy ending karena itu yang diharapkan pembaca novel Mills & Boon.  “You want to leave your reader with the ‘Aaah!’ moment – the feeling of delight and satisfaction,” ujar Kate. Ending seperti salah satu tokoh utama sedang bad mood lalu pergi, tiba-tiba saling berpelukan dan melupakan konflik yang terjadi, atau ending yang diselesaikan dengan ‘trick’ (deus ex machina) sangat tidak memuaskan dan akan membuat pembaca kesal.
 So, tunggu apa lagi. Formulasikan tips di atas pada ceritamu dan mulailah menulis sekarang juga.

Happy writing!

Sources : http://www.writersmagz.com