Tuesday, January 29, 2013

Your Smile in My Eyes

Aku selalu menunggumu
Meskipun aku tidak mengatakannya

Aku tertawa untuk menutupi ..

        Untuk menutupi .. Itulah yang aku lakukan akhir-akhir ini. Setiap detik terasa begitu hampa, kosong, kelam, sunyi. Perasaan yang aku miliki kini entah apa namanya. Sebagian orang menyebutnya cinta, sebagian lagi menyebutnya pelarian. Mungkin juga pelarian, itu yang selalu aku pikirkan. Semakin dipikirkan aku semakin tidak mengerti. Entahlah.
        Namaku Jasmine, usia... hmmm.. hampir 20 tahun. Setelah 1 tahun menganggur, akhirnya aku merasakan kebosanan yang teramat sangat. Aku memutuskan untuk kuliah tahun ini hanya sekedar untuk mengisi waktuku. Ya maklum saja, anak orang kaya sepertiku apa lagi sih yang harus dilakukan. Apapun yang ku minta pasti tersedia.
        "Jasmine! cepat siap-siapnya! ibu mau pergi arisan nihh!", teriak ibu.
        "Iya.. ini aku sudah siap kok bu", kataku dengan sinis.
        Seperti itulah aktivitas ibuku setiap pagi. Bersiap-siap untuk pergi entah kemana. Katanya sih arisan, tetapi pulang selalu tepat pukul 22.00 setiap harinya. Kecuali ketika ayah tidak bekerja. Bosan rasanya setiap hari mendengar ocehan ibu soal kuliahku. "Kamu itu kalau kuliah yang serius nak, biar tidak jadi seperti ibu, lihat saja kalau setiap hari ibu tidak pergi pasti ibu sudah mati bosan tinggal dirumah", bla bla bla bla.. dengan segala ocehannya yang panjang lebar. Memang benar apa yang ibuku katakan, tetapi sampai detik ini aku tidak tahu apa yang benar-benar ingin aku lakukan.
         Seperti biasa, sesampainya dikampus semua tetap terasa membosankan. Aku memiliki beberapa teman yang selalu dapat membuatku tertawa. Mereka cukup unik menurutku. Yang pertama Dina, dia salah satu temanku yang sangat biasa-biasa saja tetapi omongannya sangat luar biasa. Dina selalu melebih-lebihkan apa yang dia bicarakan, tetapi selalu membuatku tertawa karena aku tahu persis kalau dia berbohong. Yang kedua Erin, dia sangat jujur. Saking jujurnya, Erin selalu membuat lawan bicaranya marah dan tersinggung. Dia sangat blak-blakan, dari mulai pakaian dan cara berperilaku orang lain yang dirasa aneh baginya akan diutarakan. Yang ketiga, Ken. Nah kalau yang satu ini agak sulit dikatakan. Ken tidak suka berteman dengan laki-laki. Katanya laki-laki itu kasar. Ya kalian bisa tebak sendiri seperti apa Ken. Yang jelas sangat jauh dari kata-kata MACHO.
         Pagi ini mereka bertiga dengan bersemangat mengajakku membolos. Katanya sih mau ngajak hunting cowo-cowo kece. Aku sama sekali tidak tertarik dengan hal itu, mengikuti perkuliahan hari ini terasa lebih menarik untukku. Ya apalagi alasannya selain seorang laki-laki teman satu kelasku yang sangat menarik perhatian. Hmmm.. begini ceritanya, semua dimulai dari acara kampus yang bisa dibilang disana aku bertindak sebagai pemberi kabar bagi anak-anak seangkatanku. Maklum, kami semua angkatan baru yang memang harus mengikuti banyak acara yang diadakan senior-senior kami. Awalnya, aku sama sekali tidak tertarik dengan laki-laki yang satu ini. Dia tidak tampan, juga tidak begitu pintar. Tapi ada satu hal yang menarik perhatianku, di kampus dia terlihat seperti anak laki-laki pada umumnya. Yang sangat senang bercanda dan berteriak-teriak dikelas. Benar-benar seperti anak laki-laki yang baru lulus SMU. Tetapi, sesaat ketika aku menghubunginya untuk mengabarkan tentang acara kampus, dia terlihat sangat dewasa. Dari kata-katanya dan segala hal yang dia bahas. Dia membuatku ingin tahu banyak hal. Sejak itulah aku tertarik dengannya. Laki-laki dengan segala kepribadian mengejutkannya, bernama Jeff.


 ------++++++------     

Selamat tinggal
Di titik aku bisa melupakanmu
Mimpi dan hal indah lainnya
Tidak ada

Meskipun kunyalakan
Cahaya indah seperti apapun itu
Aku selalu terhenti
Di depan cermin

Aku tidak memiliki kepercayaan diri
Setiap orang pun pasti merasakan hal yang sama ..


          Satu bulan sudah, aku berusaha untuk mendekati laki-laki itu. Terkadang aku berpikir, dia hanyalah laki-laki khayalan yang sama sekali tidak dapat ku raih. Seperti itulah keadaannya kini. Aku terus mengamatinya, memandangnya selama satu bulan, terasa menyesakkan. Ketika aku mengetahui dia masih memiliki seseorang dihatinya. Widya, itulah nama gadis pujaan hatinya. Selama 1 tahun mereka merajut kasih, tetapi harus berakhir dikarenakan Widya yang sama sekali tidak dapat mengerti kesibukan yang dijalaninya.  
          "Maaf.. aku sama sekali gak bisa nerima kamu.. hmm.. jujur, aku memiliki perasaan yang lebih.. aku seneng kamu ada rasa sama aku, karena buat aku, kamu adalah wanita idaman.. tapi, aku bener-bener gak bisa pacaran sekarang-sekarang.. aku masih butuh waktu untuk menjalin hubungan lagi.. karena kesibukan ku, aku kerja dan aku gak punya cukup waktu untuk memikirkan pasangan..", itulah jawaban yang diberikan Jeff. Entah saat itu aku begitu bodoh atau polos. Aku sama sekali tidak merasa sakit hati dengan kata-katanya. Yang ada dibenakku saat itu adalah, "aku tidak boleh berhenti berjuang, belum bisa bukan berarti tidak bisa".
         Di bulan berikutnya, acara kampus pun diadakan. Kami semua anak-anak Universitas I pergi ke sebuah gunung di daerah Bogor untuk melaksanakan acara tahunan fakultas kami. Bisa dibilang semacam ospek tetapi tidak ada penggencatan dari senior-senior. Semuanya berjalan damai dan dosen-dosen pun turut serta. Disana aku banyak menghabiskan waktuku untuk fokus memperhatikan laki-laki itu. Ya laki-laki itu, yang selalu saja mencuri perhatian. Dia begitu akrab dengan anak-anak jurusan lain bahkan senior-senior di Universitas ku. Senyum nya selalu saja membuatku tidak fokus memperhatikan pembinaku membacakan tugas-tugas kelompok kami. Perhatianku padanya berlanjut sampai kami kembali ke kampus dan berakhirnya acara itu. "Jasmine, ini minum", kata Jeff sembari memberikan mineral water uc1000. Itu adalah salah satu minuman favourite nya. Dikala lelah, Jeff selalu meminum minuman itu untuk menjaga kondisi badannya. Aku pun menerima dan meminumnya. Hanya sebentar kami berbicara, aku pun harus segera kembali kerumah dikarenakan malam yang semakin larut. Aku hanya dapat menghela nafas, melihat Jeff semakin jauh dari pandanganku.

------++++++------           

Sampai kapan pun
Tanpa melupakan dirimu
Aku mencari kelanjutan mimpi ini

Hal yang menakutkan
Tak akan menghilang
Aku pun telah mengerti
Kamu tidak bisa menundukkan kepalamu kan?

   
          Jeff merespon perasaan ku?? Dia menerimaku??, kata-kata itu terus terbayang-bayang dibenakku. Jeff bersedia menjadi pacarku. Dia ingin mencoba menjalaninya bersamaku. Saat itu, sama sekali tidak terpikirkan bahwa aku hanya menjadi pelarian. Aku begitu bahagia, baru kali ini aku merasa sangat bersemangat dalam hidupku. Tetapi, semuanya tidak bertahan lama. Setelah mengalami penolakan yang sudah 4 kali terhitung sejak bulan lalu, kini aku harus mengakhiri semuanya. Jeff tidak bisa menerimaku apa adanya. Dia terus membandingkan aku dengan Widya. Si gadis feminin berambut panjang, pujaan hatinya. "Dia hanya menjadikan ku pelarian", membuatku memutuskan untuk mengakhirinya. Aku berusaha melupakan Jeff sejak saat itu. Sulit, sangat sulit. Butuh waktu 1 tahun untuk memulihkan kondisiku. Aku.. tidak akan menunggu lagi. Lupakan..
          Aku menatap matahari senja dengan heningnya. Ya, ini sudah 1 tahun. Aku sama sekali tidak dapat melupakan Jeff. Bagaimana bisa aku lupa?? setiap hari dia ada disekitarku. Kampus yang sama, jurusan sama, bahkan kelas yang sama. Jeff kembali dengan gadis itu. Widya, dia yang selalu kuingat namanya. Hancur sudah perasaan ku. Tanpa kusadari, aku menjadi sangat membenci Jeff. "Lihat, lihatlah apa yang kau lakukan". Sedikit pun aku tidak bisa melupakannya. Mana mungkin aku bisa melupakan senyum itu??. Jeff hanyalah khayalan yang tidak akan bisa aku miliki. Aku tidak akan bisa menyamai Widya. Gadis feminin dengan rambut panjang indahnya. Biarlah saat ini aku pergi, dengan senyumannya yang tetap terlihat dimataku.

Tema : YOU
Kata Kunci : Perasaan, menunggu, lihat, senyum, senja

For Project #MelodiHijauOranye @YUI17Melodies

No comments:

Post a Comment